Beginilah Trik Pedagang Bensin Eceran Agar Dilayani Petugas SPBU

(Foto:dok)
Bekasi, KORANTRANSAKSI.com - Penjual bensin eceran atau sering disebut pertamini masih beterbaran di sudut sudut kampung atau di gang-gang perkotaan. Bisnis bensin eceran masih menjamur karena memang permintaan masih besar.

Sebenarnya, Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) dilarang untuk melayani penjualan dengan jeriken bagi para pengusaha pertamini ini. Namun dalam praktiknya, masih ada beberapa SPBU yang mau melayani. Memang, ada beberapa syarat agar pembelian BBM menggunakan jeriken tetap dilayani. Salah satunya dengan membayar semacam uang admin. Hal tersebut diungkap oleh Arifin (28) berdagang bensin eceran.

Uang admin ini semacam upeti yang diberikan kepada petugas SPBU agar dilayani setiap Arifin membeli BBM. "Tiap SPBU beda-beda nilainya, ada yang matok tiap kita isi (bayar uang admin) R p3.000, ada yang seikhlasnya. Intinya kita bayar saja”, ujar Arifin.

Seperti ada sinyal, petugas SPBU bisa mengetahui pembeli yang mengisi BBM untuk dijual kembali. Menurut Arifin, yang sudah satu tahunan berdagang bensin eceran, hubungan pedagang eceran dengan petugas SPBU memang seperti simbiosis mutualisme.

"Karena dilarang membeli pakai jeriken, ya kita bolak-balik pakai Thunder, isi di tanki. Mereka juga tahu kita pedagang eceran, ya sudah kita bayar sesuai harga per liter ditambah biaya admin”, tuturnya.

Meski harus membayar uang admin ke SPBU, Arifin mengungkapkan biaya tersebut tidak akan dia bebankan ke pembeli. Sebab, mengambil keuntungan tak berlebih saja bagi Arifin sudah cukup. Sejak harga BBM diumumkan naik pada Sabtu 3 September 2022 siang, Arifin baru menerapkan harga baru pada Minggu 4 september 2022 pagi. Sebab, stok yang tersedia saat itu, masih pada pembelian harga lama.

Usai kenaikan harga BBM, Arifin menjual Pertalite dihargai Rp 12.000 per liter, sedangkan pertamax Rp 16.000 per liter. "Yang penting ramai, lancar, enggak usah kejar untung terlalu besar”, imbuhnya. (ZIK/TIM)

Posting Komentar

0 Komentar