Selama 3- 30 Juli 2021, Sebanyak 62 Orang Asing Ditolak Oleh Pihak Imigrasi

Pihak Imigrasi Teah Menolak Kedatangan Orang Asing Sebanyak 62 Orang Yang Akan Masuk ke Wilayah Indonesia (Foto:dok)
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com - Direktorat Jenderal Imigrasi menolak 62 orang asing masuk ke Wilayah Indonesia selama periode 3-30 Juli 2021. Penolakan orang asing ini merupakan imbas dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang kemudian dilanjutkan dengan PPKM Level 4.

Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara menjelaskan regulasi pelarangan orang asing saat ini telah diperluas setelah penerbitan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 27 Tahun 2021 yang dirilis pada 21 Juli 2021.

“62 orang asing tersebut ditolak masuk dengan alasan tidak masuk kategori orang asing yang diizinkan masuk sesuai Permenkumham 27 Tahun 2021 sebanyak 31 orang, lalu 21 orang ditolak karena tidak punya tujuan jelas di Indonesia, serta tidak memenuhi protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan sebanyan 10 orang,” ungkapnya.

Adapun warga negara terbanyak yang ditolak masuk yaitu Nigeria 11 orang, Prancis 6 orang, dan Amerika Serikat 6 orang. Angga menyebutkan terdapat beberapa warga negara lainnya yang ditolak masuk antara lain Pakistan, Filipina, Brazil, Denmark, Bangladesh, Jerman, dan beberapa negara lainnya.

“Seluruh orang asing tersebut ditolak masuk di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Internasional Soekarno Hatta karena di bandara tersebut merupakan pintu masuk yang diizinkan selain beberapa bandara lain seperti Ngurah Rai, Kualanamu, Batam, Surabaya, Manado, Makassar, dan Yogyakarta,”ujarnya.

Angga juga mengungkapkan data keberangkatan orang asing meninggalkan Wilayah Indonesia selama Mei-Juli 2021 yaitu sebanyak 115.145 orang.

“Ditjen Imigrasi mencatat 5 besar jumlah tertinggi orang asing yang meninggalkan Indonesia yaitu warga negara Republik Rakyat Tiongkok  23.034 orang, disusul Filipina 16.604 orang, Jepang 7.336, Korsel 7.149, dan India 6.729 orang,” ujarnya. (RN/COK)


Posting Komentar

0 Komentar