Pembangunan RPS DI SMK Negeri 15 Bekasi Jadi Prioritas Utama Di Wilayah Sektor Ekonomi Kreatif


Acara Peletakan Batu Pertama RPS di SMK Negeri 15 Kota Bekasi 

Bekasi, KORANTRANSAKSI.com - SMKN 15 Kota Bekasi secara resmi telah melakukan acara peletakan batu pertama pembangunan ruang praktik siswa (RPS) yang berstandar industri. Peletakan batu pertama tersebut dilakukan oleh Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Asep Sudarsono bersama Kepala SMKN 15 Kota Bekasi Dra.Supriatin, pada Senin (30/8/21).

Pembangunan RPS ini merupakan sebuah bentuk bantuan program pengembangan SMK Pusat Keunggulan Sektor Ekonomi Kreatif dari Direktorat SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Program ini mempunyai tujuan yang dapat menghasilkan lulusan yang terbaik dan bisa terserap di dunia kerja ataupun menjadi seorang  wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja serta menjadi pusat peningkatan kualitas dan rujukan bagi Sekolah SMK yang lainnya.

Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Asep Sudarsono Saat Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan RPS di SMKN 15 Kota Bekasi (Foto:dok)
Kepala Sekolah SMKN 15 Kota Bekasi yakni Dra.Supriatin mengatakan bahwa, pihaknya sangatlah bersyukur karena sekolah yang dipimpinnya berhasil lolos seleksi program SMK Pusat Keunggulan (PK) Sektor Ekonomi Kreatif pada Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) tahap kedua 2021.

“Alhamdulillah SMKN 15 Kota Bekasi mampu melalui seleksi tingkat nasional, yang sangat ketat, dimana pada akhirnya SMKN 15 Kota Bekasi bisa ditetapkan sebagai SMK PK,” ujarnya.

Sebagai SMK PK, SMKN 15 Kota Bekasi juga menggunakan kurikulum operasional sekolah, dimana Kurikulum tersebut sudah diterapkan untuk pembelajaran siswa kelas X.

“Selain mendapatkan bantuan berupa sarana, kita juga harus menerapkan kurikulum baru yang berbasis pusat keunggulan,” tuturnya saat ditemui Tim Koran Transaksi.com.

 Selain itu, SMKN 15 Kota Bekasi juga telah melakukan program In House Training (IHT) yang diikuti oleh 20 guru kelas X pada 2 – 13 Agustus 2021. IHT sebagai langkah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam proses pembelajaran siswa.

Foto Bersama Kepala Sekolah SMKN 15 Kota Bekasi Dra. Supriatin dengan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Asep Sudarsono (Foto:dok)

Untuk program ini sendiri, SMKN 15 Kota Bekasi telah mendapat bantuan fisik maupun non fisik senilai Rp2 miliar. Rinciannya sebagai berikut diantaranya Rp1.184.380.000 digunakan sebagai pembangunan dan perabotan ruang praktik siswa, Rp615.620.000 digunakan sebagai pekerjaan peralatan teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, sedangkan untuk Rp200 juta digunakan sebaga penguatan Link and Match antara SMK dengan Dunia Kerja (Sinkronisasi Kurikulum, Pengajar dari Dunia Kerja, Magang Guru, dan atau Sertifikasi Guru) serta Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Dunia Kerja.

Sementara itu, Asep Sudarson, S.pd, M.M selaku Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III mengatakan, bahwa terpilihnya SMKN 15 Kota Bekasi sebagai SMK PK bukan berarti sekolah ini favorit.

“Tetapi menjadi salah satu pendorong bagi SMK lain untuk menyelesaikan masalah yang selama ini terjadi. Yaitu SMK yang katanya menjadi penyumbang pengangguran paling banyak,” ucapnya.

Ia juga berharap agar SMKN 15 Kota Bekasi lebih meningkatkan  lagi sarana dan prasarana, kualitas pelayanan, peningkatan SDM serta memiliki kurikulum yang berbeda dengan sekolah yang lainnya. (ZIK)

 


Posting Komentar

0 Komentar