DUA ORANG ANAK YATIM SANGAT BERHARAP AKAN BANTUAN PEMERINTAH

Handayani gadis tuna daksa dan Anisa Septiani Zahra penderita Hidrosefalus yang alami kelumpuhan sejak lahir berharap mengharapkan bantuan dari Pemerintah (Foto:Yusvin Karuan) 
Cilegon, KORANTRANSAKSI.Com -  Dua orang anak Yatim warga Kota Cilegon, Handayani (24) gadis tuna daksa dan Anisa Septiani Zahra (14) penderita Hidrosefalus dan mengalami kelumpuhan sejak bayi, sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah.

Didampingi Ibu Rosaeni, selaku Ibu Kader di Lingkungan Temuputih RT 04/RW02, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Prov Banten, Handayani yang saat ini merupakan salah seorang guru tetap di Skh Al Kautsar mengatakan, sebagai seorang disabilitas jangan berkecil hati dan harus bisa mandiri agar tidak diremehkan.

"Anak berkebutuhan khusus, juga  mempunyai hak yang sama dari pemerintah, agar bisa memperoleh apa yg dicita-citakan. Semoga pemerintah berlaku adil. Dulu saya pernah sangat berharap sekali untuk mendapatkan bantuan tongkat atau kursi roda, tapi alhamdulillah harapan itu saya dapatkan dari hadiah lomba SD, dan dari teman kuliah saya,"ujar Handayani usai menerima bantuan sembako dari Kompol H Jajang Mulyaman, Sabtu (8/5/2021).

Apa yang dikatakan Handayani, diakui Ibu Rosaeni. Selaku Ibu Kader di Temuputih, dirinya sempat beberapa kali mengajukan bantuan kursi roda untuk Handayani penderita disabilitas.

"Sudah pernah beberapa kali saya mengajukan ke pemerintah melalui Dinsos Cilegon, tapi tidak pernah ada respon. Bahkan Handayani sempat diundang dan menghadiri  pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Cilegon,  Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta, beberapa waktu lalu.

"Semoga kedepan ada perhatian untuk Handayani Handayani yang lain, atau mereka kaum disabilitas. Karena mereka juga memiliki hak untuk memperoleh bantuan," harap nya.

Untuk diketahui, walaupun lahir dari keluarga tidak mampu serta dengan keterbatasan fisik dan motorik yang dimilikinya, namun tak menyurutkan semangat Handayani. Handayani gadis tuna daksa warga Temuputih Rt 04/Rw02 Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon ini, kini sukses mewujudkan cita-cita nya menjadi seorang guru.

Handayani berhasil menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ilmu Keguruan dan  Pendidikan (FKIP) Untirta, jurusan pendidikan khusus pada tahun 2020. Saat ini mengajar dan menjadi guru tetap sejak 2019 di Sekolah khusus milik yayasan Al Kautsar di Kota Cilegon. Nasib serupa juga dialami Anisa Septiani Zahra (14) penderita Hidrosefalus sejak bayi, dan mengalami kelumpuhan, warga Kavling Blok E, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Prov Banten.

Didampingi Neneknya, Ibu Latifah mengatakan, Zahra mengalami kelumpuhan sejak lahir, memiliki kelainan dengan mengidap penyakit hidrosefalus dan kondisi Anisa semakin memburuk sejak kedua orangtuanya meninggal dunia.

"Pada saat usia dua bulan ayah Anisa meninggal dunia. Kemudian, diusia dua tahun, Ibu Anisa meninggal dunia. Dan sejak menjadi Yatim Piatu, Anisa saya yang merawat,"ujar Ibu Latifah didampingi Ibu Irvanti seorang Ibu Kader di Lingkungan Kavling Blok E, Kavling Cilegon.

"Sekarang ini Zahra dengan Neneknya numpang, dan ngontrak. Alhamdulillah rejeki ada aja, tapi memang yang sangat butuh itu untuk perawatan Zahra dan untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan Zahra sudah lama belum pernah dibawa berobat lagi, sama Neneknya,"timpal Irvanti selaku Ibu Kader.

Menurut Irvanti, kehidupan Anisa Septiani Zahra dan sang nenek Latifa yang berstatus janda cukup memprihatinkan, lantaran mereka juga harus menumpang pada satu-satunya anak sang nenek Latifah, yang hidup mengontrak dengan sumber penghasilan hanya mengandalkan berjualan mainan keliling dari suaminya.

"Ya kalau kami dari kader sangat prihatin, karena Zahra dan neneknya membutuh biaya hidup. Selama ini kita sudah ajukan ke Baznas dan Dinas Sosial untuk mendapat BLT. Tapi selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan, hanya BPJS Kesehatan saja yang diakomodir. Pernah ada bantuan Baznas dari 2017 sampai 2019, tapi sekarang sudah tidak ada menerima bantuan apapun dari Pemerintah,"terangnya.

Sementara itu, sebagai wujud keprihatinan dan kepedulian, Kompol Jajang Mulyaman mantan Kapolsek Kota Cilegon, ditemui usai memberikan bantuan sembako dan kursi roda untuk Ananda Anisa Septiani Zahra, mengatakan pihaknya  mendapat amanah untuk menyampaikan bantuan kursi roda untuk diberikan kepada saudara kita yang membutuhkan perhatian khusus, yaitu penyandang disabilitas.

"Kondisi Zahra memang demikian, untuk itu saya memberikan bantuan kursi roda supaya memudahkan adik Zahra beraktivitas setiap harinya. Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih peduli dengan kondisi warga yang kurang mampu dilingkungannya. Karena kalau bukan kita yang peduli, mau siapa lagi yang akan meringankan beban mereka-mereka ini," Imbuhnya. (daeng yus)


Posting Komentar

0 Komentar