PLN: Pemerintah Harus Prioritaskan Pengembangan Sektor Energi Terbaru

Direktur Utama PLN Sofyan Sidik saat memberikan paparan dalam acara POWERMAX 2018 (foto:dok)

Jakarta, KORANTRANSAKSI.Com - Rencana pemerintah untuk mengembangkan tambahan 35.000 megawatt (MW) kapasitas listrik pada 2019 telah mencapai beberapa gundukan kecepatan sejak diumumkan tahun lalu, mendorong Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk memesan tinjauan kelayakan proyek ambisius tersebut. Pada pertengahan 2015, Presiden Jokowi mengumumkan target memasang kapasitas 35.000 MW sebelum 2019, karena permintaan listrik diprediksi akan meningkat sebesar 7.000 MW per tahun.

Pemerintah Indonesia harus memprioritaskan pengembangan sektor energi terbarukan untuk meningkatkan pasokan rendah dan memenuhi konsumsi energi yang terus meningkat. Salah satu strateginya adalah mengadopsi peraturan untuk mempromosikan industri terbarukan domestik.
Pihak PLN sendiri telah mengalokasikan Rp3 triliun untuk mempercepat pengembangan jalur transmisi di Jawa Barat sejalan dengan penyelesaian pembangkit listrik baru dalam beberapa tahun ke depan.

“Tentunya kami selaku pihak PLN sendiri sudah menyiapkan cara pengembangan jalur transmisi di Jawa Barat yang sejalan dengan Penyelesaian itu sendiri sehingga pembangkit listrik tersebut bisa digunakan dalam waktu tahun depan, ujar Syofian Basir selaku direktur utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersebut.

Potensi pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan baru akan terus ditingkatkan, mengingat kemampuannya yang lebih luas dan menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia. Ini sejalan dengan RUPTL 2017 - 2026, di mana pembangkit listrik energi terbarukan baru mencapai 23 persen pada 2025 dengan kapasitas 45 GW.

“ pengembangan pembangkit listrik energi itu tentu akan terus kami tingkatkan sehingga kemampuannya jauh lebih luas dan bisa terjangkau di daerah daerah terpencil di seluruh wilayah Indonesia”, tutur Syofian.(ZIQ)

Posting Komentar

0 Komentar