Arus Mudik Di Pelabuhan Merak Terus Meningkat, Polisi Imbau Agar Tetap Waspada

Pemudik sepeda motor terus mengalir hingga Selasa malam (12/6) atau H-3 di Pelabuhan Merak(Foto:Yusvin M Karuyan)


MERAK, KORANTRANSAKSI.com - Hingga H-3 Lebaran atau Selasa (12/618) malam, tercatat sudah 517.517 orang pemudik dan 52.238 unit mobil pribadi yang telah menyeberang dari Pelabuhan ASDP Merak, menuju Pelabuhan Bakahueni, Lampung.

GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak, Fahmi Alweni menyebutkan jumlah penumpang telah menyeberang dari Pelabuhan ASDP Merak, Banten, mencapai 517.517 orang atau mencapai 67 persen dari total penumpang 772.641 orang pada periode sama tahun 2017 lalu. Diikuti kendaraan roda dua sebanyak 32.322 unit, atau sebesar 43,6 persen dari total kendaraan pada periode sama tahun sebelumnya, sebanyak 74.138 unit. Lalu, mobil pribadi sebanyak 52.238 unit atau telah mencapai 65,3 persen dari total 79.962 unit, dan kendaraan roda empat campuran sebanyak 63.067 unit atau 68 persen dari total 92.816 unit.

"Prediksi kami, arus penumpang dan kendaraan masih akan terus mengalir hingga Selasa (12/6) malam ini, khususnya sepeda motor, karena sampai saat ini belum signifikan jumlahnya," ujar Fahmi, Selasa (12/6).

Sementara pada kunjungan Senin (11/6/18) lalu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, ada tiga masalah yang kerap terjadi di Merak, Banten, ketika puncak arus mudik terjadi. Karena itu, kepolisian dengan pihak-pihak terkait sudah membuat skenario terburuk apabila hal-hal yang tak diinginkan tersebut terjadi. 

"Biasanya ada tiga problem di Merak. Pertama penumpukan pada saat pengangkutan penumpang. Kedua antrean masuk menuju terminal. Ketiga kalau terjadi penumpukan lagi, maka dia antrenya sampai ke jalan tol," ungkap Tito saat meninjau jalur mudik di Pelabuhan Merak, Banten.

Ketiga hal itu, menurut Jenderal Polisi berbintang empat itu, pada tahun lalu sempat terjadi. Namun, pada akhirnya dapat dikelola dengan baik. Ia menyebutkan, hingga H-5 lebaran ini, ketiga titik tersebut masih belum ditemukan kepadatan yang berarti dan masih relatif lancar arus lalu lintasnya.

"Namun dibanding tahun sebemumnya, baik pejalan kaki, roda dua, maupun roda empat, ini relatif baru 30-an persennya. Kalau truk sudah di atas 60 persen," tuturnya.

Menurut Tito, ada dua kemungkinan mengapa hal tersebut terjadi. Pertama, ada kemungkinan masyarakat beralih menggunakan moda transportasi lain, yakni pesawat. Kemungkinan kedua, arus puncak belum terjadi lantaran masih adanya pekerja yang baru libur pada 12 Juni.

Ia menjelaskan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyiapkan kontingensi untuk mengatasi puncak arus mudik yang diperkirakan H-3 hingga H-1 lebaran nanti. Pertama, dalam bentuk pengelolaan sepeda motor. Dermaga 6 di Pelabuhan Merak akan digunakan untuk sepeda motor dan diperkirakan muat 8.000 motor di sana.

Kemudian, penyeberangan menuju Pelabuhan Bakauheni akan menggunakan kapal besar yang ada. Kemudian, port time atau waktu bongkar muat kapal juga akan dipercepat. Dengan demikian, lanjut Tito, otomatis kapal dapat mengangkut lebih banyak penumpang.

"Pengaturan jelang masuk pelabuhan disiapkan melalui kerja sama dengan TNI, Polri, dan pihak-pihak terkait lainya," ungkap dia.

Dikatakan Tito, jika antrean kendaraan tumpah hingga ke jalan tol, maka toilet, tenaga kesehatan, dan suplai BBM akan diperkuat. Semua itu dilakukan agar para pemudik yang hendak kembali ke kampung halaman, tak terjebak ke dalam kesulitan.

Dalam kunjungannya, Kapolri Jenderal Polisi, Tito Karnavian memerintahkan jajarannya untuk menembak pelaku begal dan kejahatan lainnya, jika beraksi di jalur mudik 2018. Terutama untuk wilayah rawan kejahatan seperti, Lampung dan Sumatera Selatan (Sumsel).

"Nanti kalau ada pelaku begal ketangkap tembak-tembakin saja, sudah saya perintahkan itu," kata Kapolri, saat meninjau di Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2018, di Terminal Terpadu Merak (TTM), Kota Cilegon, Banten. (Yus)



Posting Komentar

0 Komentar