CI Kerjasama Dengan IPB Jaga Kelestarian Sumber Daya Perairan Indonesia

Peserta acara  Lokakarya dan Penandatangan Kerjasama berfoto bersama seusai acara. Kredit Foto - CI Indonesia
Peserta acara  Lokakarya dan Penandatangan Kerjasama berfoto bersama seusai acara. Kredit Foto - CI Indonesia
BOGOR, KORANTRANSAKSI.com – Conservation International (CI) Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan mini workshop, 11 Juli 2017 lalu. Tujuannya untuk mendiskusikan peluang kerjasama program dan studi terkait kelautan dan perikanan untuk mendukung pelestarian sumber daya perairan Indonesia.
Mini workshop yang dihadiri oleh sejumlah civitas akademika FPIK IPB tersebut didahului dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara CI dan IPB tentang Riset Pari Manta sebagai masukan ilmiah bagi pelestariannya di Indonesia. Momentum tersebut diharap menjadi tonggak awal kolaborasi antara CI dan IPB untuk program dan studi kelautan dan perikanan yang lebih luas guna mendukung konservasi dan pencapaian komitmen Indonesia dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-14: Conserve and Sustainably Use the Oceans, Seas, and Marine Resources for Sustainable Development.
Marine Program Director CI Indonesia Victor Nikijuluw, Ph.D menyampaikan bahwa sebagai lembaga yang membangun berlandaskan ilmu pengetahuan; studi atau data ilmiah merupakan komponen penting yang menjadi dasar rekomendasi pengelolaan konservasi, rancangan program, maupun pengambilan kebijakan.
CI Indonesia mengharapkan agar kerjasama riset pari manta ini dapat memberi pengetahuan lebih lanjut terhadap keterkaitan populasi-populasi pari manta di Indonesia sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan konservasi dan kebijakan di tingkat nasional.
“Kami berharap kolaborasi riset ini mengawali dan membuka berbagai peluang kolaborasi ilmiah lainnya termasuk berbagi ilmu pengetahuan (knowledge sharing) terkait dalam mendukung tercapainya komitmen terhadap SDGs ke-14 untuk melestarikan dan memanfaatkan sumber daya perairan secara berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima KORANTRANSAKSI.com.
Mewakili pihak IPB, Dr. Luky Adrianto selaku Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan IPB menyampaikan bahwa sebagai Koordinator SDGs ke-14, studi IPB menjadi referensi bagi para pengambil kebijakan di Indonesia dalam pengelolaan dan konservasi. Integrasi studi ilmiah sebagai dasar rancangan program atau referensi pembuatan kebijakan adalah penting untuk menghasilkan intervensi program atau kebijakan yang berdampak.
“Paparan dari CI Indonesia dan IPB tentang program masing-masing dan diskusi terkait peluang kerjasama ke depan kami harap nantinya dapat mengoptimalkan pemanfaatan studi ilmiah dalam rumusan program atau rekomendasi kebijakan yang strategis mendukung visi Pemerintah Indonesia,” tutupnya. (SN)

Posting Komentar

0 Komentar