Kasus Dr. Fiera Lovita Bergulir Ketum Lidik Krimsus RI: Wujudkan Asas Kepastian Hukum!

PADANG, KORANTRANSAKSI.com - Menyikapi perbuatan dr. Fiera Lovita yang akhir-akhir ini bukan hanya viral di media sosial dan beberapa media eletronik termasuk media cetak, Ossie Gumanti Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Lidik Krimsus RI, akhirnya angkat bicara. Perbuatan dr. Fiera Lovita membuatnya geram dan tidak terima sebagai anak Nagari Minangkabau, dengan perbuatan itu sudah mencoreng ‘kening’ Sumatera Barat.
Ossie Gumanti, yang juga seorang Datuak di kampung halamannya itu, di Cupak, Kabupaten Solok, dengan gelar Datuak Gambero Sati dari Suku Jambak, menurut pantauannya apa yang dilakukan dr. Fiera Lovita sudah jauh dari kaedah moril, psikologis dan menyinggung perasaan masyarakat Solok (Kota dan Kabupaten Solok), Sumatera Barat umumnya.
 “Saya melihat, ada banyak pelanggaran yang sudah dilakukan oleh dr. Fiera Lovita, selain telah mempergunakan akses internet dengan sangat tidak bijak, sebagaimana status facebooknya yang menjadi kontroversi dan viral itu,iapun diduga melakukan pembohongan publik dan menyampaikan kesaksian palsu kehadapan publik,” ungkap Ossie Gumanti, di Mapolda Sumatera Barat, Jum’at (9/6/2017).
Datuak Gambero Sati melanjutkan, bahwa menurut sumber informasi yang ia peroleh, tindakan dr. Fiera Lovita terindikasi dimainkan oleh pihak – pihak yang berkepentingan cukup besar tentang perpolitikan Indonesia dan ingin mendorong citra negatif terhadap Sumatera Barat.
“Informasi itu tidak bisa saya beberkan, tetapi permainannya sudah tercium sangat menyengat. Harapan saya dengan kejadian ini pihak – pihak harus merespon dengan baik dan bijaksana. Sehingga, apa yang dinginkan oleh sutradara busuk dibalik masalah tersebut, tidak terwujud dan  Sumatera Barat bisa kembali nyaman dengan tidak bergulirnya issue yang tidak penting itu,” tegasnya.
Mana Mungkin Ada Persekusi di Solok, Disini Aman!
Ossie Gumanti menegaskan bahwa sangat tidak mungkin di Solok terjadi persekusi, kota ini sangat aman Kamtibmasnya. Lantas dalam beberapa pemberitaan menuding ormas FPI melakukan itu, menurutnya hal itu mustahil dan tidak nyata sekali adanya.
“Dikesankan disini ada ormas Islam yang radikal, bawa – bawa FPI lagi. Siapa yang FPI yang katanya mengintimidasi dr. Fiera, coba buktikan dan saya yakin sulit untuk mencari buktinya, sebab hal itu benar – benar tidak terjadi. Saya yakinkan ini dan jika perlu saya pastikan, karena sudah dilakukan chek dilapangan, dimana pada waktu warga mendatangi dr. Fiera, yang ada dia dengan spontan langsung menyatakan kesalahannya, kemudian meminta maaf dan akhirnya menandatangi surat pernyataan tertulis bermaterei Rp. 6000,” kata Ossie.
“Kemudian, setelah keluarnya pernyataan itu dan dipastikan dengan mediasi oleh pihak Polres Solok Kota, maka dr. Fiera Lovita meminta cuti dan ke Jakarta. Setiba di Jakarta, dia berkicau lagi, yang parahnya apa yang ia nyatakan di YLBHI, terbalik alias berbeda 180 derajat dengan apa yang sebenarnya terjadi di Solok waktu itu,” imbuhnya.
Ossie melanjutkan, dengan konferensi pers yang dilakukan oleh dr. Fiera Lovita di Jakarta, terkesan sangat mustahil sekali dilakukan oleh dirinya sendiri, kalau tidak ada campur tangan pihak – pihak yang belum begitu jelas dan faham dengan kejadian sebenarnya dan hanya mengikuti euforia serta trend persekusi belaka.
“Maka, saya menegaskan dan meminta Kepolisian dapat memproses kasus ini dengan baik dan terwujudnya asas kepastian hukum. Karena warga Solok sudah melaporkan dr. Fiera Lovita, oleh sebab itu dengan diprosesnya kasus tersebut, semua pada akhirnya terang benderang,” pungkasnya, mengakhiri. (Osie)

Posting Komentar

0 Komentar