Para Kurir Shoope Xpress melakukan unjuk rasa di depan Kantor Pusat Shoope di Kawasan SCBD, Jakarta untuk menolak penghapusan intensif (Foto:dok) |
Perusahaan ekpsedisi
Shopee Xpress justru menghapus insentif bagi para kurirnya usai pemerintah
mengumumkan kenaikan harga BBM. Salah satu kurir Shoope Xpress menuturkan
bahwa, dengan dinaikkan harga BBM ini tentunya sangat memprihatinkan apalagi
harga BBM naik, tetapi gaji kurir pun mengalami penurunan.
"Sangat terasa
sekali ya dampaknya penghapusan insentif ini. Harga BBM naik, tapi gaji kami
malah turun jauh sampai Rp 45.000”, ujar Anton.
Anton juga menjelaskan
bahwa, selama ini pihak Shoope pun menerapkan bayaran per paket untuk para
kurir. Untuk Cileungsi, Bogor yang menjadi wilayah operasionalnya, bayaran
untuk tiap paket yang diantarkan adalah Rp 2.000.
Namun, kurir yang bisa
mengantarkan 35 paket sehari akan mendapat insentif sehingga penghasilannya
akan mencapai Rp 115.000. Belakangan, sistem insentif itu dihilangkan sehingga
kurir hanya mendapatkan bayaran flat Rp 2.000 per paket yang diantarkan,
Artinya jika berhasil mengantarkan 35 paket pun, bayaran yang diterima kurir
hanya Rp 70.000.
"Tidak sebanding
dengan harga BBM, sementara kami tak ada uang bensin. Bensin dan motor dari
kami”, Ucap Anton.
Insentif
Lenyap Diganti Uang Rp 7.050 Per Hari
Pihak Shoope mengatakan
jika adanya penghapusan insetif bagi para kurirnya. Juru Bicara Shopee Xpress
menyebutkan, penyesuaian tarif ini dilakukan untuk memperkuat ekosistem
layanan. "Langkah ini perlu dilakukan untuk keberlangsungan operasional
jangka panjang dan tetap menghadirkan lapangan pekerjaan bagi para mitra kami”,
kata Jubir Shopee.
Meskipun melakukan
penyesuaian, Shopee mengeklaim skema insentifnya masih kompetitif jika
dibandingkan jasa logistik serupa. Shopee Xpress juga mengeklaim memberikan
dana dukungan operasional dengan total hingga Rp 176.000 pada September 2022. (ZIK/RED)
0 Komentar