Narapidana Teroris (Napi) Novero P Bin Abdullah alias Abu Ibrahim bebas murni dari Lapas Kelas II-A Cilegon

Cilegon, KORANTRANSAKSI.Com - Seorang Narapidana Teroris (Napi) Novero P Bin Abdullah alias Abu Ibrahim bebas murni dari Lapas Kelas II-A Cilegon, setelah menjalani masa tahanan selama 2 tahun tanoa remisi.

Novero warga Perumahan Griya Permata Asri,  Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang, merupakan jaringan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror Polri, pada Jumat (27/8/2018) lalu, bersama tujuh orang lainnya.

Kepala Keamanan Lapas Kelas II Cilegon, Sumaryo, membenarkan pada hari ini, Jumat (7/8/2020), pembebasan Novero yang lebih dikenal dengan nama Ibrahim dalam kelompoknya, dijemput keluarga dan didampingi pihak keamanan daru Krimsus Densus 88, BIN wilayah Banten, dan Polres Cilegon.

“Yang bersangkutan, Novero P Bin Abdullah alias Abu Ibrahim, ditahan sejak 7 Agustus tahun 2018. Novero divonis 2 tahun dan hari ini, Jumat (7/8/2020) bebas. Novero sebelumnya di Lapas Gunung Sindur Bogor, Jawa Barat,” ujarnya.

Dikatakan Sumaryo, terkait pembebasan Novero,  pihaknya telah terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak terkait, diantaranya Krimsus Densus 88, BIN wilayah Banten dan Polres Cilegon.

"Di Lapas Kelas II Cilegon,saat masih ada dua orang Napi kasus terorisme yang masih menjalani masa tahanan,"terang Sumaryo.

Untuk diketahui, awal mula Novero bergabung dengan kelompok radikal adalah karena ketertarikannya pada pimpinan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba'asyir.

Ibrahim mulai masuk kegiatan JAT lewat Rusdi, mantan dosen Fakultas Teknik Untirta, Cilegon, dengan ikut pengajian di Pondok Pesantren Al-Islam milik Ustaz Enting di Cipocok Jaya, Kota Serang, yang saat itu diisi oleh Abu Bakar Ba'asyir. Selanjutnya, Ibrahim mulai mengikuti pengajian JAT pada 2009.

Mantan napiter itu kemudian bergabung dengan JAT setahun berikutnya, dan masuk dalam kepengurusan menjabat Ketua Bidang Publikasi JAT Banten, dan berlanjut pada pertemuan JAT di Solo, Jawa Tengah, pada 2014.

Pertemuan di Solo memutuskan JAT mendukung ISIS. Ibrahim bersama 15 orang lainnya berbaiat kepada dedengkot ISIS Abu Bakar al-Baghdadi di salah satu vila di Anyer.

Pada tahun yang sama, JAT dibubarkan dan berganti nama Jamaah Anshoru Daulah (JAD). Novero ikut dalam organisasi tersebut dan tetap dipercaya sebagai Kepala Bidang Publikasi. (daeng yus)

Posting Komentar

0 Komentar