Koalisi Buruh Migran Ungkap Sebanyak 149 WNI Tewas di Rumah Tahanan Imigrasi Sabah Malaysia

 

Konsulat RI Tawau Memberikan Fasilitas berupa pemulangan mandiri 151 dari Tawau-Sabah, Malaysia menuju ke Nunukan-Kalimantan Utara (Foto:dok)
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com – Tim Investigasi dari Koalisi Buruh Migran Berdaulat menemukan beberapa fakta terbaru terkait dengan kasus WNI yang tewas di Rumah Tahanan Imigrasi di Sabah, Malaysia tersebut. Sebanyak 149 Warga Negara Indonesia (WNI) dinyatakan meninggal dunia di rumah tahanan imigrasi di Sabah, Malaysia dalam periode 1,5 tahun. Banyak dari WNI itu diduga tewas karena kondisi tahanan yang buruk dan penyiksaan.

Abu yang masuk menjadi anggota Tim Pencari Fakta mengatakan sebanyak 101 WNI meninggal selama 2021. Sementara, 48 WNI lainnya meninggal pada periode Januari-Juni 2022. Ia mengatakan banyak WNI yang diwawancarai tim membeberkan kondisi yang buruk di dalam tahanan. Salah satunya adalah para tahanan yang sakit tidak memiliki akses ke rumah sakit.

Menurut Abu, tim mendapatkan cerita seorang tahanan yang meninggal bernama Nathan, 40 tahun. Nathan meninggal pada Maret 2022. Nathan adalah seorang tunawicara dan down syndrome yang ditahan di blok karantina Tawau.

Abu menuturkan saat ditahan kondisi kesehatan Nathan terus memburuk. Kondisi itu sudah berulangkali dilaporkan ke petugas, namun tak digubris. Petugas hanya memberikan obat parasetamol. “Masih boleh tahan kah?” kata Abu meniru ucapan petugas.

Menurut Abu, Nathan baru dibawa ke rumah sakit ketika kondisinya sangat buruk dan hampir tidak bisa bergerak. Siang harinya Nathan sudah wafat. Abu mengatakan Nathan hanya satu contoh kasus tentang pengabaian kondisi kesehatan para tahanan.

“Kami menyimpulkan, seluruh depot tahanan imigrasi di Sabah dengan sengaja menelantarkan tahanan yang sakit dan tidak menyediakan pelayanan kesehatan tepat waktu,” kata dia.

Abu mengatakan isu layanan kesehatan bukan satu-satunya kondisi buruk di rumah tahanan di Sabah. Menurut Abu, tim juga menemukan adanya penyiksaan terhadap tahanan sampai menyebabkan meninggal. Selain itu, ada pula anak-anak yang terus ditahan meskipun orang tuanya sudah meninggal di dalam tahanan tersebut. (TIM)


Posting Komentar

0 Komentar