| Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandara Soekarno-Hatta saat lakukan ujicoba Inovasi Layanan berupa Corridor Gate atau sistem otomatis yang dirancang untuk mempermudah para penumpang (Foto:dok) |
Hal itu disampaikan
langsung oleh Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Galih Priya Perdhana. Ia menjelaskan
bahwa, Corridor gate merupakan bagian dari satu kesatuan ekosistem pelayanan
dan pemeriksaan keimigrasian yang terintegrasi.
"Konsepnya adalah
satu ekosistem agar penumpang yang datang mendapatkan pengalaman yang seamless
langsung, tanpa hambatan, mulai dari pengisian data All Indonesia di negara
asal, hingga proses kedatangan melalui corridor gate secara otomatis," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, sistem pelayanan ini pertama kali diujicobakan untuk mendukung pelayanan kepulangan jamaah haji tahun 2025, sejalan dengan program prioritas pemerintah dan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat modernisasi layanan publik di bandara. “Rencananya dalam waktu dekat ini, Corridor Gate ini akan dilakukan ujicoba bagi penumpang yang berkebutuhan khusus, karena prosesnya sangat cepat dan mudah”, ujar Galih.
"Mereka tidak
perlu menunjukkan paspornya, cukup berjalan perlahan, sistem akan melakukan
pemindaian muka dan hanya membutuhkan waktu sekitar 2–3 detik untuk proses
clearance”, tambahnya.
Jalur khusus yang
dirancang dengan teknologi canggih ini, menurut Galih, memiliki kecepatan
pelayanan lebih tinggi dibandingkan autogate. Menurutnya, penumpang hanya
membutuhkan waktu 2–3 detik untuk melewati koridor ini, sementara autogate
membutuhkan waktu 10–12 detik.
Saat ini, dua unit
corridor gate telah dipasang di Terminal Kedatangan 2 dan Terminal 3 Bandara
Soekarno-Hatta. Ke depan, fasilitas ini akan diperluas ke seluruh terminal
keberangkatan dan kedatangan.
Sebagai langkah
antisipasi, penumpang yang belum terdata dalam sistem digital masih dapat
menggunakan konter manual. Namun, seluruh proses pelayanan kini diarahkan untuk
mendukung akselerasi program All Indonesia, yang berfokus pada pelayanan
optimal, efisien, dan tanpa hambatan.
"Semua ini kami
hadirkan untuk mendukung akselerasi layanan keimigrasian berbasis digital,
modern, aman dan seamless sesuai dengan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi
dan Pemasyarakatan," katanya. (TIM)




0 Komentar