Awal Tahun 2023, Banjir Melanda Sebagian Wilayah Jakarta Hingga Semarang

 

Warga bermain air saat terjadinya banjir di kawasan Dukuh Barat, Lagoa, Jakarta Utara pada Minggu, (1/1/2023)
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com – Awal tahun 2023 baru saja dimulai, namun beberapa titik di wilayah Jakarta sudah tergenang banjir karena curah hujan lebat yang mengguyur di hampir seluruh wilayah DKI Jakarta pada Minggu, (1/1/2023).  Hujan lebat turun sekitar pukul 06.00 WIB pagi. Sempat reda beberapa saat, lalu diguyur hujan kembali. Pantauan kumparan, titik pertama yang tergenang banjir adalah Jalan Yos Sudarso atau tepatnya di samping Mall of Indonesia. Di wilayah tersebut, banjir sempat mencapai ketinggian 20-25 cm. Sekira 2 jam setelah hujan reda, banjir di lokasi tersebut mulai berangsur surut.

Banjir juga terjadi di Jalan Kramat Jaya Raya, Jakarta Utara atau lebih tepatnya di belakang Masjid Raya Jakarta Islamic Center. Di lokasi ini, banjir sempat tinggi mencapai 30 cm bahkan satu ruas jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan. “Banjir sekitar pukul 10.00 WIB, 10.30 WIB lah. Pukul 11.00 WIB naik itu air dari got itu,” kata Yusman (52) pedagang baju anak di sekitar Masjid Islamic Center.

Yusman mengatakan bahwa, di wilayah sekitar tempatnya berdagang memang sering dilanda banjir jika terjadi hujan deras. Namun, biasanya banjir tidak berlangsung lama. “Waktu hujan aja, 2 jam, 3 jam. Biasanya hujan berhenti, [banjirnya] turun, enggak lama,” imbuhnya.

Warga membersihkan sepeda motornya menggunakan air banjir di Kawasan Semper Barat, Jakarta Utara pada Minggu, (1/1/2023)
Selain itu, data BPBD DKI Jakarta per hari Minggu (1/1) pukul 9.55 WIB, ada pula beberapa titik yang tergenang banjir, seperti di Jalan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan. Kemudian di Jalan Gaya motor 1, Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, dan jalan Gaya motor 2, Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok.

Sementara itu, banjir akibat curah hujan yang tinggi juga mengguyur sebagian di wilayah Kudus, Jawa Tengah. Banjir semakin luas dari tiga desa, kini menjadi 17 desa yang tersebar di empat kecamatan. Kasi Kadarutan dan Logistik BPBD Kudus, Munaji mengungkapkan bahwa, sebanyak 17 desa yang sudah terendam banjir akibat curah hujan yang cukup lebat mengguyur sebagian diwilayahnya itu. “Keempat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Jati, Undaan, Mejobo, dan Kaliwungu," kata Munaji.

Seorang Warga saat melewati jalan yang terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi mengguyur di wilayah Desa Temulus, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah pada Minggu, (1/1/2023)
Desa yang terdampak banjir di Kecamatan Jati, kata dia, tersebar di empat desa, meliputi Desa Desa Jati Wetan, Desa Jetis Kapuan, Desa Tanjung Karang dan Desa Jati Kulon sebagai dampak curah hujan tinggi. Selain menggenangi pemukiman penduduk, banjir juga menggenangi areal persawahan seluas 140 hektare. Sedangkan ketinggian genangan di pemukiman antara 20-70 cm.

Sementara di Kecamatan Undaan, banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Juana menggenangi empat desa, yakni Desa Ngemplak, Desa Karang Rowo, Desa Wates, dan Desa Undaan Lor. Akibat banjir tersebut, sebanyak 737 keluarga dengan jumlah 4.900 jiwa terdampak, sedangkan areal persawahan yang tergenang seluas 385 hektare.

Prajurit Lanal Semarang Saat mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Kota Semarang (Foto:dok)
Berikut 8 Daerah di wilayah Jawa Tengah yang Terendam Banjir

BNPB melaporkan, sejumlah wilayah di Pantai Utara, Jawa Tengah, terendam banjir di malam pergantian tahun. Ribuan orang mengungsi. Kabupaten Tegal: terjadi di Dukuh Kasemen RW 08 dan RW 09 Desa Sukareja. Tinggi Muka Air (TMA) banjir tersebut antara 50-75 CM. Rumah yang terdampak banjir ada sebanyak 50 unit yang ditinggali oleh 300 jiwa.

Kabupaten Pekalongan: 6 desa terendam di Kecamatan Tirto, 6 desa di Kecamatan Siwalan, 2 desa di Kecamatan Buaran dan 2 desa di Kecamatan Wonokerto. Kota Pekalongan: Banjir merendam 6 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara, 4 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Barat dan 4 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Timur. Banjir di dua wilayah itu  Kabupaten-Kota Pekalongan  mengakibatkan 279 jiwa mengungsi.

Kabupaten Kendal: Ada 7 desa di Kecamatan Kendal, 5 desa di Kecamatan Brangsong, 7 desa di Kecamatan Kaliwungu, 6 desa di Kecamatan Patebon, 3 desa di Kecamatan Pegandon, 3 desa di Kecamatan Cepiring, 2 desa di Kecamatan Rowosari, 1 desa di Kecamatan Weleri dan 1 desa di Kecamatan Kaliwungu Selatan. Sebanyak 281 jiwa terpaksa mengungsi.

Kota Semarang: Dilaporkan, banjir di Semarang terjadi di 9 kecamatan.

Kabupaten Demak. Adapun wilayah yang terdampak meliputi 10 kelurahan/kelurahan di 6 kecamatan. Selain curah hujan tinggi, banjir di Demak juga dipicu gelombang tinggi air laut. Tinggi Muka Air (TMA) di wilayah yang terdampak banjir terpantau hingga 50 sentimeter, baik di jalan raya maupun yang sudah masuk ke rumah warga.

Kabupaten Kudus: Banjir Kudus terjadi di Desa Jati Wetan, Desa Tanjung Karang dan Desa Jati Kulon di Kecamatan Jati, Desa Setrokalangan di Kecamatan Kaliwungu, Desa Termulus, Desa Mejobo dan Desa Kesambi di Kecamatan Mejobo. Banjir ini menyebabkan 115 jiwa mengungsi.

Kabupaten Pati. Adapun rinciannya adalah 6 desa di Kecamatan Gabus, 7 desa di Kecamatan Juwana, 2 desa di Kecamatan Jakenan, 6 desa di Kecamatan Pati, 7 desa di Kecamatan Kayen, 4 desa di Kecamatan Sukolilo, 3 desa di Kecamatan Dukuseti dan beberapa wilayah di Kecamatan Tayu serta Kecamatan Cluwak. (TIM)




Posting Komentar

0 Komentar