Sebanyak 180 Karyawan Shoope Indonesia di PHK

(Foto:dok)
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com – Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) disektor startup ternyata belum usai. Kini giliran Shoope Indonesia memangkas jumlah karyawannya. Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, menjelaskan kondisi 2023 yang penuh ketidakpastian membuat pihaknya harus melakukan efisiensi.

Situasi geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina, serta tekanan inflasi dan munculnya risiko resesi, adalah hal-hal yang melatarbelakangi keputusan Shopee Indonesia mem-PHK sejumlah karyawan mereka.

"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit”, ujar Raydanl.

Ia tidak mengungkapkan berapa jumlah karyawan yang terkena PHK. Tetapi menurut informasi yang diperoleh Tim KORANTRANSAKSI.com menyebutkan bahwa, PHK di alami sekitar 3 persen dari Karyawan Shoope Indonesia. Per kuartal I 2022, jumlah karyawan Shopee Indonesia tercatat sebanyak 6.232 orang, itu artinya ada 180-an yang kena PHK. Pemanggilan karyawan yang terkena PHK dilakukan mulai pukul 10.00 WIB hari ini. Radynal memastikan, perusahaan memberikan pesangon dan kompensasi sesuai peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Bahkan, Shopee Indonesia masih memberikan tambahan 1 bulan gaji.

"Selain itu, karyawan yang terkena PHK juga masih bisa menggunakan fasilitas asuransi kesehatan hingga akhir tahun nanti," imbuhnya.

Menurut Radynal, pengurangan karyawan merupakan strategi efisiensi untuk menghadapi ketidakpastian di 2023 tersebut. Kondisi tidak pasti itu, menurutnya membuat pendanaan bagi startup teknologi semakin ketat. Investor tak mudah lagi menggelontorkan pendanaan tanpa prospek laba.

Menyusul situasi ekonomi yang tertekan oleh pandemi, investor memang tidak lagi melihat valuasi sebuah startup semata-mata dari jumlah user, Gross Merchant Value (GMV) atau nilai transaksi, growth transaksi dan user, tetapi sudah menuntut profit margin.

Pada masa pandemi COVID-19 dua tahun terakhir, Shopee Indonesia banyak melakukan pengembangan organisasi dengan membentuk unit-unit riset baru. Tapi kemudian unit-unit riset tersebut dirasakan tidak cukup efektif output dan pekerjaannya. (WONG/FER)

 

Posting Komentar

0 Komentar