Ketua PB Al-Khairiyah Mengapresiasi Kinerja Walikota Heldy Agustian

 

Ketua PB Al-Khairiyah, Kota Cilegon Ali Mujahidin (Foto:dok)

Cilegon, KORANTRANSAKSI.com - Ketua PB Al-Khairiyah, Kota Cilegon, Ali Mujahidin, mengapresiasi kerja keras dan kepedulian Walikota Cilegon, Helldy Agustian. Menurut Ali Mujahidin atau yang akrab disapa Mumu, meski baru seumur jagung, namun kinerja Helldy dinilai telah menunjukkan kinerjanya dengan baik sebagai kepala daerah.

Adapun program yang patut diapresiasi seperti, menaikan honor guru Madrasah, guru agama dan guru-guru di Kota Cilegon serta mewujudkan peningkatan beberapa sekolah SMP, dan memberikan beasiswa sarjana. Dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Helldy telah menaikan honor untuk Rt/ Rw Kota Cilegon, memanfaatkan sampah menjadi bahan baku energi, menata pintu-pintu rel kereta api, mendongkrak UMKM-UMKM, mengantisipasi banjir dan masih banyak program lainnya.

Berbagai program yang telah ditorehkan Helldy, merupakan upaya untuk membangun kesejahteraan masyarakat di Kota Cilegon. Mumu berharap program-program yang telah ditorehkannya, kedepan mampu membawa Kota Cilegon lebih maju dalam berbagai sektor.

"Semoga ini merupakan bentuk tahapan wujud perubahan Kota Cilegon yang dimulai dengan baik, dan berharap agar terus cepat ditingkatkan dalam rangka mewjudkan Kota Cilegon yang maju dalam berbagai sektor," ujar Mumu.

Namun demikian, Mumu juga meyakini bahwa membawa Kota Cilegon ke arah yang lebih baik bukanlah hal yang mudah, terlebih masih rumitnya sistem dan persoalan masalalu yang masih menjadi pekerjaan rumah hingga hari ini.

"Di sisi lain kami juga meyakini bahwa Walikota juga tidak mudah dalam memimpin Kota Cilegon yang sebelumnya banyak meninggalkan masalah, karena banyak sekali tantangan berbagai persoalan yang dihadapi terutama betapa rumitnya sistem dan persoalan-persoalan sisa masa lalu, sehingga kami kira juga perlu energi ekstra yang cukup melelahkan dalam menyelesaikan benang-benang kusut masa lalu Kota Cilegon,"terang Mumu.

Mantan Ketua Kadin Kota Cilegon ini menilai, persoalan yang masih menjadi tantangan besar di Kota Cilegon, diantaranya persoalan mentalitas, persoalan korupsi, dan persoalan birokrasi yang masih semerawut.

"Persoalan pasar, terminal seruni, lanjutan stadion, JLU, PCM, dan BPRS yang minggu ini digeledah Kejari, dan segudang persoalan lainnya, termasuk dinamika politik/intervensi politik yang tentu tidak sepi, perlu untuk konsentrasi lebih untuk diselesaikan dengan baik, dan tentu perlu energi yang tidak main main," ujar Mumu.

Selain membutuhkan energi yang besar dalam menyelesaikan berbagai persoalan tersebut, Mumu juga menyadari ada dua hal yang menjadi catatan penting dalam Memimpin Kota Cilegon.

"Ya, memang memimpin perubahan di Kota Cilegon ini paling tidak berhadapan dengan 2 (dua) hal pertama, menyelesaikan masalah-masalah masa lalu alias cuci piring. Dan kedua, berjuang dan bekerja keras membangun dan mensejahterakan rakyatnya (dengan keterbatasan anggaran), apalagi Pemkot berpotensi kehilangan pendapatan ratusan milyar dari PPJU yang selama ini merupakan pendapatan di antara yang tebesar di daerah," kata Mumu.

Dalam menghadapi berbagai persoalan tadi, Mumu menyarankan Walikota Cilegon sebagai pemangku kekuasaan hari ini, untuk tetap bersabar dan Istiqomah.

"Kami sarankan Heldy terus berjuang dengan sabar dan istiqomah terutama menghadapi masa lalu masalah-masalah Kota Cilegon yang pasti menyita energi yang begitu besar," ujarnya.

Disisi lain dengan rumitnya sisa masalah-masalah masa lalu yang harus di selesaikan, semoga dapat membuat masyarakat maklum dan sabar mengerti hal yang berkaitan dengan istilah "Proses". Sebab menurut Mumu Proses itu menyangkut banyak hal dan pertimbangan, antara lain pertimbangan hukum, pertimbangan, sosial, pertimbangan ekonomi, pertimbangan politik dan pertimbangan-pertimbangan lainnya yang menyangkut aspek kebijakan kepeimpinan. Soal isu interpelasi, Mumu meminta parlemen agar tidak diatur dan dikendalikan oleh eks narapidana.

Soal isu interpelasi, kami kira parlemen juga perlu menyadari jangan sampai mau dikendalikan oleh eks narapidana yang mau coba-coba ngatur Kota Cilegon, karena kelompoknya kalah Pilkada, atau memang ada agenda-agenda terselubung mau menjatuhkan marwah kepemimpinan Kota Cilegon saat ini," ujar Mumu. Ia menilai bahwa kritik dan kontrol merupakan hal yang wajar, namun harus tetap objektif dalam menilai setiap program.

"Kritis dan kontrol itu wajar dalam dinamika pemerintahan , bahkan kami juga akan tetap akan menjadi sparing patner bagi Walikota Cilegon. Jika baik langkah dan kebijakan wakikota dampaknya bagi masyarakat kita akan dukung terus dan apresiasi secara objektif, tapi jika ada kebijakan yang keliru dan berdampak merugikan masyarakat kami akan berupaya luruskan, kritik atau ingatkan Walikota Cilegon, karena manusia esensinya tidak ada yang sempurna," ungkap Mumu menutup. (Daeng Yus)


Posting Komentar

0 Komentar