![]() |
Damien Dematra foto bersama para penerima penghargaan. |
JAKARTA,
KORANTRANSAKSI.com - Sutradara
dan penulis novel Damien Dematra, menutup rangkaian Festival Film International
& World Tolerance Awards (FFIWTA), dengan
memberikan penghargaan kepada artis, seniman dan wartawan yang peduli pada
toleransi.
Dari kalangan
artis dan produser terpilih Roro Fitria dan Erna Santoso mendapat penghargaan
toleransi. Sedang dari kalangan wartawan terpilih Frederick Ndolu. Sedang dari
kalangan sutradara, Damien selaku Directur Festival Film International,
mendapuk sutradara Cheryl Halpern asal Amerika Serikat sebagai ‘Toleransi Woman
Of The Year 2016’ dan di kalangan seniman, Lucia Barata asal Brasil dinobatkan
menjadi ‘Star Of Tolerance 2016’.
“Kita mengambil
momen hari toleransi sedunia sebagai salah satu penyuluhan tentang pentingnya
toleransi setelah pertengahan November lalu juga sudah digelar di Bali,” terang
Damien yang juga penggagas dan koordinator nasional Gerakan Peduli Pluralisme
yang dicetuskan pada Februari 2010 lampau untuk memberi apresiasi terhadap
perjuangan pluralisme Buya Ahmad Syafii Maarif dan Gus Dur.
Selain sutradara
dan novelis, Damien juga adalah penulis skenario, produser, pelukis dan
fotografer internasional. Sedikitnya ada 62 novel yang sudah dirilis Damien,
baik dalam bahasa Inggris maupun Indonesia, 57 skenario film dan serial TV,
juga memproduksi 28 film berbagai genre. Salah satu film yang mengangkat
namanya adalah ‘Obama Anak Menteng’ mengangkat cerita mantan Presiden Amerika
Serikat yang pernah tinggal di Indonesia.
Selaku fotografer,
Damien pernah memperoleh gelar tertinggi, yaitu Fellowship di bidang Potraiture
dan Art Photography dari Master Photographer Association. Penghargaan
internasional pun disabetnya, seperti ‘Master Photographer of the Year’.
Sedang di dunia
lukis, tak tanggung-tanggung, Damien pernah menghasilkan 365 karya lukis yang
diselesaikan dalam kurun waktu 1 tahun.
Sebagai penulis,
Damien pun tak perlu lagi diragukan kemampuannya, dengan sejumlah novel yang
pernah ditulisnya, seperti ‘Yogyakarta’,’ Obama dari Asisi’, ‘Si Anak Panah’,
‘Ketika Aku Menyentuh Awan’, ‘Obama Anak Menteng’, ‘Si Anak Kampoeng’ (sebuah
novel yang diangkat berdasarkan kisah nyata Buya Syafii Maarif).
Karya lainnya
adalah ‘Sejuta Doa untuk Gus Du’r, ‘Sejuta Hati untuk Gus Dur’, ‘Ternyata Aku
Sudah Islam’ (novel yang terinspirasi kisah nyata grup musik Debu), ‘Demi
Allah’, ‘Aku Jadi Teroris’, ‘Tuhan’, ‘Jangan Pisahkan Kami’, ‘Soulmate-Belahan
Jiwa’, ‘Angels of Death-Kumpulan Kisah Malaikat Maut’, ‘If Only I Could
Hear-Kisah Suara Hati’.
Damien menciptakan rekor
dunia melukis tercepat, yang dilakukan di depan Jaya Suprana, pimpinan Musium
Rekor Indonesia (MURI) dan disaksikan puluhan media massa nasional dan
international. (Suryati)
0 Comments