Customs Timor Leste Berkunjung Ke Indonesia

Director General of Customs Timor Leste Jose Antonio FatimaAbilio saat mengunjungi kantor Bea Cukai Tanjung Priok.
Jakarta, Trans - Direktorat Jenderal Bea Cukai kembali menunjukan bahwa Bea Cukai Indonesia telah sejajar dengan institusi kepabeanan lainnya dengan datangnya Director General of Customs Timor Leste Jose Antonio Fatima Abilio ke Kantor Bea Cukai Tanjung Priok dan Kantor Bea Cukai Bekasi untuk melakukan benchmark terhadap sisdur kepabeanan yang ada di Tanjung Priok dan Bekasi.

Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Fadjar Donny menyampaikan, "Suatu kebanggaan dan sangat tepat Customs Timor Leste melakukan kunjungan ke Bea Cukai Tanjung Priok karena lokasinya terletak di pelabuhan tersibuk di Indonesia dan mempunyai komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para stakeholder."  Fadjar Donny mengajak rombongan untuk melihat proses bisnis yang ada di Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu Graha Segara dan Kantor Jakarta International Container Terminal (JICT).

Dalam kunjungannya Jose menyampaikan, "Pada tahun 2017 Timor Leste akan membangun Pelabuhan Besar skala Internasional di mana Customs Timor Leste harus mendukung pembangunan tersebut dengan melakukan reformasi dengan mengadopsi sistem kepabeanan yang ada di Indonesia dan menjalin kerjasama bilateral antar kedua institusi kepabeanan. Customs Timor Leste sendiri fokus untuk mereformasi 4 hal yaitu Perangkat Hukum, Sistem Kepabeanan, Sumber Daya Manusia, dan Infrastrukturnya sehingga dapat mengambil manfaat untuk kemajuan Customs Timor Leste".

Setelah melakukan kunjungan di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, rombongan menuju Kantor Bea Cukai Bekasi untuk melihat proses ekspor impor yang ada di Kawasan Berikat PT. Yamaha Music Manufacturing Asia (YMMA). Kunjungan di Bekasi diterima oleh Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi Iskandar Tarigan dan Direktur PT. YMMA Katsunobi Suzuki.

Iskandar menjelaskan bahwa kawasan berikat dan gudang berikat yang ada di Bekasi memberikan 3 sumbangsih yaitu kesempatan kerja, penanaman modal asing yang besar, dan alih teknologi sehingga putra-putri Indonesia lebih memahami tentang engineering pabrikasi negara maju. Di akhir kunjungan rombongan diajak melihat proses manufaktur yang ada di PT. YMMA dari awal sampai menjadi finish good. (SN)

Posting Komentar

0 Komentar